Berbeda Bukan Berarti Tidak Cinta

Musim Kehidupan Bisa Berubah

Image by Peter H from Pixabay
  

“Jangan Suka Memaksakan Kehendak”

 


 

Masih ada saja orang yang beranggapan bahwa kalau kedua pasangan menjadi semakin mirip itu berarti memang jodoh.

 

Betulkah demikian?  Atau itu cuma mitos?

 

 

 

Sebenarnya dalam pendapat tersebut ada kebenarannya, namun ada juga kesalahannya.  Bahkan menjadi berbahaya apabila harus dipaksakan menjadi demikian.

 

 

Sebab memang ada pasangan yang “kebetulan” tampak menjadi semakin mirip karena nilai-nilai dan minat yang mereka pada masa itu sedang berada di jalur yang sama.  Namun sesungguhnya tidak akan selalu demikian keadaannya.

 

Karena perubahan musim kehidupan sangat berpengaruh terhadap keadaan yang membuat mereka tampak menjadi semakin mirip.

 

 

 

Sebagai contoh: perubahan dari menjadi suami dan istri yang kemudian berubah dari sisi istri yang menjadi ibu hamil atau ibu balita.

 

Bisa jadi sang suami tetap berada dijalur yang sama, sementara keadaan membuat isteri yang sekarang menjadi ibu hamil (balita) harus mengubah jalur; yang di mana terjadi perubahan prioritas, nilai-nilai kehidupan, dan minat-minat pada fase itu.

 

Itu sangat berpengaruh terhadap apa yang dimakan, banyaknya waktu yang dihabiskan untuk sesuatu minat – sekarang semua memprioritas anak.

 

Maka perubahan pasti terjadi, karena musim kehidupan sedang berubah.

 

Kalau dahulu suami isteri bisa nonton TV sampai tengah malam berdua; sekarang mungkin sudah sangat sulit untuk dilakukan.

 

Kalau dahulu bisa pagi-pagi berolahraga bersama-sama, sekarang mungkin sudah tidak bisa dilakukan lagi.

 

Akibatnya: kemiripan menjadi berkurang.

 

 

Dan ketika hal ini diprotes karena salah memandang perubahan musim kehidupan sebagai tanda berkurangnya cinta, maka pasti akan menjadi masalah besar bagi keduanya.

 

Padahal sebenarnya itu bukan masalah.  Sama seperti hujan akan turun di musim hujan bukanlah suatu masalah.  Itu hanya karena perubahan musim.

 

Adalah kebodohan dan ketidak-dewasaan salah satu pasangan kalau memandang itu sebagai sebuah masalah.

 

 

 

Ada juga pasangan yang memang dari awal tidak memiliki kesamaan sama sekali.  Entah itu soal minat, hobi, bahasa kasih, cakupan usia, bahkan prioritas.

 

Bisakah mereka berdua benar-benar saling mencintai?  Sangat bisa!

 

Terlebih kalau mereka berdua sama-sama dewasa dan mengerti bahwa “seragam” bukanlah tanda utama cinta dan bukan sesuatu yang harus dipaksakan anda.

 

 

 

 

Yang paling penting adalah:

 

1.     Membicarakan Core-Value Bersama.

 

Pasangan tersebut harus membangun nilai-nilai inti kehidupan (core-value) bersama. 

 

Ini sesuatu yang bersifat umum dan rutin, namun sangatlah berharga.  Seperti:

 

  • siklus kehidupan setiap hari,
  • bergantian dalam menelusuri minta pasangan (hobi/makanan/dll),
  • merasa aman (secure) dalam memberi pasangan waktu pribadi (me time) masing-masing.

 

 
2.     Mereka Saling Memberi dengan Cinta

 

Mereka saling memberi bukan menurut sendiri apa yang baik, melainkan apa yang menurut pasangannya baik.

 

Karena seringkali memberi apa yang menurut kita sendiri berharga, padahal bisa jadi pasangan kita tidak berpikir yang sama. 

 

Hal ini bisa dari hal sederhana seperti memberi hadiah atau hal yang lebih mendalam seperti memberi bahasa kasih.

 

Kita bisa secara tidak sadar memberi sesuatu yang sebenarnya kita ingin terima.  Ini sebuah ketidak-dewasan, bahkan kebodohan.

 

 

 

 


 

Baca JUGA:  You Complete Me 


0 Comments:

Posting Komentar